Ganti Ukuran Teks
- + + + +
SELAMAT DATANG DI BLOG SETANGKAI KEMBANG WIJAYA KUSUMA

Senin, 06 Desember 2010

Usaha Sapi Potong dan Cara Pemeliharaannya








Beternak sapi potong merupakan usaha yang sangat menarik. Selain untuk memenuhi permintaan pasar daging yang masih belum terpenuhi, juga untuk mendorong timbulnya industri lain yang berbahan baku daging, kulit tulang dan bahan ikutannya.
Dampak positif dari usaha peternakan sapi potong, antara lain adalah:
- Membuka kesempatan berusaha dan peningkatan usaha agribisnis terpadu serta membuka kesempatan kerja.
- Menggerakan perekonomian wilayah dan meningkatkan pendapatan peternak.
Usaha peternakan sapi potong di Indonesia telah lama dikenal masyarakat. Agar usaha ini dapat memberikan keuntungan yang optimal bagi pemiliknya maka perlu diperhatikan beberapa hal yang menyangkut Manajemen pemeliharaan ternak sapi potong, antara lain
1. Seleksi Bibit
    a. Pejantan: Seleksi menyangkut kesehatan fisik, kualitas semen dan kapasitas servis.
    b. Betina: Seleksi menyngkt kondisi fisik dan keshtn, kemrgan vulva tdk terlalu keatas,
m e      mempunyai puting 4 buah, bentuk ambing relatif besar dengan bentuk yang simetris.
http://www.disnak.jawatengah.go.id/img/peternakan/sapi-potong1.jpg



2. Pakan
Pakan untuk ternak sapi potong dapat berupa Hijauan (rumput, kacang-kacangan dan limbah pertanian), konsentrat (dedak padi, onggok, ampas tahu) dan makanan
tambahan (vitamin, mineral dan urea).

Secara umum jumlah makanan yang diberikan untuk seekor sapi setiap hari adalah sebagai berikut :
    - Hijauan : 35 - 47 Kg, atau bervariasi menurut berat dan besar badan.
    - Konsentrat : 2 - 5 kg
    - Pakan tambahan : 30 - 50 gr.


3. Kandang
    a. Syarat Kandang
        - Bahan kandang dari kayu/ bambu serta kuat
        -Letak kandang terpisah dari rumah dan jaraknya cukup jauh
        -Lantai dari semen/tanah yag dipadatkan, dan hrs dibuat lbh tinggi dr tanah sekitarnya.
        -Ventilasi udara dalam kandang harus baik.
        - Drainase di dalam dan luar kandang harus baik.
      
    b. Ukuran kandang
        - Sapi betina dewasa 1,5 X 2 m/ekor
        -Sapi jantan dewasa 1,8 X 2 m/ekor
        -Anak sapi 1,5 X 2 m/ekor


4. Sistem Perkawinan
    a.
Hand Mating
       Kawin alm yg teratur dimn sapi betina birahi dibw ke tpt pejantan utk dikawinkn atau 

       di IB.
     
    b.
Pasture Mating
       Jantan dan betina kawin alam di padang pengembalaan

    c.
Mengetahui Tanda Birahi
       tanda-tanda birahi yaitu ; selalu gelisah, mencoba menaiki sapi lain, vulva membesar dan
k     kemerahan serta  keluar cairan lendir, nafsu makan menurun.
     
    d.
Mengetahui Tanda-tanda Melahirkan
       Tanda melahirkan seperti urat daging sekitar vulva mengendor, dikiri kanan pangkal ekor
l      kelihatan legok, ambing membesar dan tampak tegang, sapi gelisah dan lain-lain.
http://www.disnak.jawatengah.go.id/img/peternakan/sapi.jpg



5. Kesehatan Hewan

Tindak pencegahan :
    a. Hindari kontak dengan ternak sakit
    b. Kandang selalu bersih
    c. Isolasi sapi yang di duga kena penyakit agar tidak menular ke sapi yang lain
    d. Mengadakan tes kesehatan, khususnya penyakit Brucellosis dan Tuberculosis.
    e. Desinfektan kandang dan peralatan
    f. Vaksinasi teratur.
Sumber :
    - Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal.
    - Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat.